memulai

“Sekolah di SMAKBO itu, semakin ke atas memang semakin berat. Tapi kamu harus semakin kuat.” Masih saya ingat jelas wejangan guru saya ketika saya masih duduk di bangku kelas 10. Memang tidak mudah untuk melewati masa-masa adaptasi itu, namun sekarang saya merasa lega karena masa itu sudah berlalu.

Awalnya saya memilih bergabung ke SMK-SMAK Bogor karena sekolah ini merupakan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) terbaik di Indonesia. Siapa yang tidak tergiur dengan fasilitas penunjang belajar yang lengkap, guru-guru yang terampil serta peluang kerja yang terbuka lebar. Saya percaya SMAKBO dapat menjadi jalan untuk saya meraih cita-cita saya, namun diperlukan komitmen yang kuat untuk bisa bertahan di sekolah ini. Jujur saya cukup kesulitan, saya ingat ketika saya selalu menangis di minggu pembelajaran pertama, saya tidak tertarik untuk belajar, saya juga sulit bergaul. Hal itu menghambat saya belajar, sehingga orang tua saya merasa tidak puas dengan nilai saya yang tidak berbeda jauh dengan ukuran sepatu.

Rasanya ingin meledak, saya tidak mampu membendungnya lagi. Lalu saya memberanikan diri untuk mendapatkan layanan konseling di sekolah. Saya hanya bertanya apa boleh saya mengundurkan diri karena saya rasa saya tidak mampu bersaing di sekolah ini. Saat itu saya malah kembali diberi pertanyaan, “kalau kamu mau menyerah, coba pikirkan kembali apa yang membuat kamu memulainya saat itu”. Saya mulai mengingat kembali harapan-harapan dan kerja keras saya untuk bisa menjadi bagian dari SMK-SMAK Bogor. Sudah terlalu banyak yang saya korbankan, terlalu banyak yang sudah saya perjuangkan. Tidak mungkin saya menyerah dengan pilihan yang saya ambil.

Setelah 1 tahun 10 bulan saya di SMAKBO, saya sadar bahwa cinta bisa timbul karena rasa benci. Saya pun masih belajar untuk mencintai bidang kimia, saya masih harus berdamai dengan nilai hasil belajar saya. Semuanya melalui proses, dan saya percaya pada prosesnya. Saya bersyukur sekarang saya dikelilingi teman-teman yang suportif, saya mengikuti banyak kegiatan organisasi, saya juga mampu meraih peringkat 10 besar di kelas. Ya, meskipun baru 10 besar, tapi ini menjadi bukti perbandingan saya yang sebelumnya kalau saya bukan tidak bisa, tapi belum bisa. Saya tidak akan berdiri di sini tanpa bimbingan guru-guru hebat di SMAKBO dan lingkungan belajar yang nyaman. Suatu hari nanti, belajar di SMAKBO akan menjadi pengalaman yang dirindukan. Maka itu saya memilih untuk menikmati setiap keringat dan air mata saya selama belajar di SMAKBO.

Tinggalkan Komentar

Loading
Komentar anda telah terkirim, terima kasih.